Dinkes Kab/Kota Diminta Bergerak
BANJARMASIN – Fenomena kabut
asap di Kalimantan Selatan selalu saja terjadi setiap tahunnya. Biasanya
terjadi di puncak musim kemarau yang diprediksi bakal terjadi bulan Oktober
mendatang. Tentunya kabut asap ini berdampak pada kesehatan warga.
Salah
satu penyakit yang mengancam warga Banua ketika
kabut asap adalah Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Korban yang paling banyak
seperti tahun-tahun sebelumnya adalah anak-anak. Lokasinya di semua
kabupaten/kota. Misalnya di Gambut, Landasan Ulin, Kuin, Alalak, Aluh-aluh,
Sungai Tabuk dan lainnya.
Menyikapi
hal Kepala Dinas Kesehatan Kalsel DR H Achmad Rudiansjah MSc meminta Dinkes di semua
kabupaten/kota mulai bergerak untuk mengantisipasi penyakit yang disebabkan
kabut asap.
“Kita
seperti tahun yang lalu meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota segera
memberikan penyuluhan dan tindakan,” tandasnya kepada Radar Banjarmasin.
Misalnya
kata Rudiansjah, mencontohkan membuat
masker dari bahan kaos dan membudidayakan untuk selalu memakai. Selain juga,
Dinkes kabupaten/kota segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah
untuk meningkatkan pemahaman dan tindakan pencegahan.
“Kalau
masker sebenarnya bisa dibuat oleh keluarga dari bahan kaos dua lapis. Ini
cukup untuk mengatasi kabut asap dan bisa dicuci. Stakeholder dan masyarakat
juga berperan atas kesehatan keluarganya,” ujarnya.
Cara
ini ungkap Rudiansjah tentu efektif untuk antisipasi dampak dari kabut asap
tersebut. Namun ungkapnya, selain memberikan pemahaman dan penyuluhan tentu
saja Dinkes di setiap kabupaten/kota mendrop masker untuk warganya.
Di Banjarmasin misalnya. Data masker di Gudang Farmasi
per Juni 2015 tadi tercatat dari
pengadaan 40000 pcs, stok sisa di gudang saat ini sekitar 28300 pcs. Sebanyak 11700 pcs telah
didistribusikan ke Puskesmas.
“Rata-rata dibagikan sekitar 450 pcs per
Puskesmas. Sisa
sebagai
stok
28.300 pcs untuk dibagikan bila
keadaan mendesak,” ucap Kadinkes Banjarmasin Diah R Praswati.
Dinkes Banjarmasin berupaya untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya dampak kabut asap bagi kesehatan di musim kemarau saat ini.
Dinkes Banjarmasin telah menyampaikan surat edaran kepada 26 Puskesmas, untuk melaksanakan kegiatan promotif,
preventif serta meningkatkan deteksi dini kasus ISPA di Puskesmas.
“Kami juga telah melaksanakan pertemuan kemitraan P2ISPA yang dilaksanakan di 26 Puskesmas dengan mengundang lintas
sektor terkait seperti pengelola PAUD, Guru TK, Orang tua bayi/ balita dan kader,”
tandasnya.
Kemudian di Kabupaten Banjar. Ada 150 ribu masker yang sudah
disiapkan untuk dibagikan ke sejumlah Puskesmas di Kabupaten Banjar. Pembagian
masker rencananya akan dibagikan dalam waktu dekat.
“Kita
ada stok 150 ribu masker. Sudah siap kita bagikan di beberapa titik yang rawan
dengan kabut asap,” tandas Kepala Dinkes Banjar Gt Ichwansyah.
Sementara di Banjarbaru, Kadinkes Banjarbaru Drg Agus
Widjaja mengungkapkan sudah membagikan masker lebih awal sebelum cuti lebaran
kemarin ke sejumlah Puskesmas yang ada di Banjarbaru. “Totalnya ada 4500
lembar,” tandasnya.
Sekadar
diketahui, ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus,
tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering
disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Kondisi
ini menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera
ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak
bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa
berakibat fatal, bahkan mungkin mematikan.
Seseorang
bisa tertular infeksi saluran pernapasan akut ketika orang tersebut menghirup
udara yang mengandung virus atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan
oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk.
Selain
itu, cairan mengandung virus atau bakteri yang menempel pada permukaan benda
bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini disebut sebagai
penularan secara tidak langsung. (*)
Gejala
yang Muncul Akibat ISPA
- 1. Hidung tersumbat atau berair.
- 2. Para-paru terasa terhambat.
- 3. Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
- 4. Kerap merasa kelelahan.
- 5. Tubuh merasa sakit.
Sumber : Internet
0 comments:
Post a Comment